Cari Blog Ini

Jumat, 04 Februari 2011

CANDI SUKUH

Siapapun yang bilang Candi Sukuh merupakan candi porno mengindikasikan pikiran (lebih tepatnya otak) orang tersebut sudah ngeres bin porno dari sono-nya. Betul di kompleks Candi Sukuh yang terletak di Dusun Berjo Desa Sukuh Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah terpampang relief Lingga Yoni (Penis dan Vagina). Juga arca yang memperlihatkan secara detail alat reproduksi manusia lainnya.
Relief Lingga Yoni di bawah ini terletak di lantai gapura  pertama Candi Sukuh. Relief ini sengaja diberi pintu kayu warna biru, dan digembok dari kedua sisi gapura. Hal tersebut dilakukan agar relief ini tidak aus dan tergerus oleh kaki-kaki pengunjung yang melintasinya.
Tentang relief Lingga Yoni yang terpahat di lantai gapura pertama ini, konon ada cerita bahwa keberadaan relief ini dulu dimaksudkan pula untuk menguji keperawanan seorang perempuan. Menurut cerita tersebut, bila melangkahi relief itu kemben si perempuan melorot tandanya sudah tidak gadis lagi. Sedangkan bila kemben si perempuan kuat melekat di tubuh, pertanda masih gadis.
Jika di logika, boleh jadi kearifan lokal ini ada benarnya. Seorang perempuan yang sudah tidak suci lagi, manakala diminta ketua adat/candi melakukan ritual ini maka ada kegelisahan dan ketakutan tersendiri yang menyebabkan kemben yang dikenakan melorot. Sebaliknya, perempuan yang masih perawan dengan tenang dan yakin melangkahi relief itu dengan tidak ada keraguan sedikit pun.
Dwikis)
Lingga Yoni Candi Sukuh (Foto: Dwikis)
Dwikis)
Gapura Pertama Candi Sukuh (Foto: Dwikis)
Pikiran ngeres semacam itu pula yang menghinggapi entah disengaja atau tidak, Dinas Purbakala atau pengelola Candi Sukuh memindah atau ‘menyembunyikan” salah satu arca erotis yang memperlihatkan seorang laki-laki yang sedang onani. Sehingga saat saya berkunjung ke Candi Sukuh pada liburan lebaran lalu tidak menemukan arca erotis dimaksud.
//www.indoforum.org)
Arca Erotis (http://www.indoforum.org)
Relief alat reproduksi manusia di Candi Sukuh juga diperlihatkan dalam pahatan bentuk rahim seorang perempuan. Pada gambar berikut, terlihat bentuk rahim dengan pahatan-pahatan relief dua sisi: kiri dan kanan. Bagian kiri menggambarkan manusia yang lahir dengan sifat dan perilaku baik, sedangkan bagian kanan sebaliknya.
Dwikis)
Relief Rahim Perempuan (Foto: Dwikis)
Bagi mereka yang mendalami ajaran Jawa kuno, niscaya tidak akan melewatkan adanya ajaran Tantrayana. Ajaran ini mempunyai orientasi kosmologis dan kosmogenis dimana mikrokosmos merupakan bagian tak terpisahkan dengan makrokosmos, lantaran adanya kesamaan dalam hakekat. Dalam konteks ajaran ini, tubuh manusia merupakan miniatur alam semesta menjadi pusat pencarian yang tunggal.
Pencarian kepada sangkan paraning dumadi (asal muasal kehidupan) dilambangkan dengan pencapaian ke arah puncak candi induk di Candi Sukuh ini yang terletak di teras ketiga. Puncak candi induk ini melambangkan nirwana atau surga dalam mitologi Jawa kuno.
Dwikis)
Candi Induk (Foto: Dwikis)
Dengan demikian, Candi Sukuh yang didirikan pada pertengahan abad 14  sampai dengan 15 di masa menjelang keruntuhan Majapahit bukan dimaksudkan sebagai candi porno. Mereka yang bilang candi itu porno, menurut saya musti dicuci otaknya. :)
*****
Posting lengkap tentang Candi Sukuh dengan galeri foto yang beragam tengah saya persiapkan di blog personal Dwiki Setiyawan’s.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger